05.27
0
 

Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio (lahir di Jakarta, 30 Desember 1970; umur 43 tahun) adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia periode 2009-2014 dari Partai Amanat Nasional.[1] Sebelumnya ia berprofesi sebagai pelawak yang tergabung dalam kelompok bernama Patrio. Ia dilahirkan dari pasangan ayah Sumarsono Mulyo dan Sumini.
Ketika masih SMA, tokoh kelahiran Kampung Kurung Lor ini membentuk kelompok lawak Seboel, singkatan dari "Sekelompok Bocah Eling", bersama Jejen dan Tejo. Mereka memenangkan sebuah lomba lawak yang diadakan Radio Suara Kejayaan. Sebagai penyiar radio, ia berkenalan dengan Miing atau Dedi Gumelar dari kelompok Bagito, ketiga anggota Warkop DKI, Ulfa Dwiyanti, Akri, dan Parto.
Setelah itu Tejo dan Jejen digantikan oleh Taufik Savalas dan Akri. Setelah Taufik keluar, kelompok Seboel dibubarkan dan Eko masuk Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta untuk menuntut ilmu. Ketika ia lulus kuliah, ia kembali membentuk kelompok lawak baru bernama Patrio bersama Akri dan Parto. Kelompok ini kemudian muncul di Televisi Pendidikan Indonesia dengan acara Ngelaba, dan mulai terkenal.
Eko menikah dengan aktris Viona Rosalina pada 12 Oktober 2001. Dari perkawinan mereka dikaruniai tiga orang anak, masing-masing Syawal Adrevi Putra Purnomo, Naila Ayu, dan Cannavaro Adrevi Putra Purnomo.

Karier Politik

Pada tahun 2009 melalui PAN, Eko menjadi Caleg nomor urut satu (1) untuk daerah pemilihan Jawa Timur 8, yang mencakup Kabupaten Nganjuk, daerah kelahiran orangtuanya.[1] Pada pemilu legislatif 2014, Eko maju sebagai calon legislatif DPR dapil Jawa Timur VIII, ia pun lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 69.301 suara

Filmografi

Bangun Lagi Dong Lupus

Saat SMA, Eko bersama Jejen dan Tejo membentuk grup lawak Seboel yang merupakan singkatan  dari Sekelompok Bocah Eling. Grup ini kemudian berhasil menjadi pemenang dalam sebuah lomba lawak di radio. Dari sinilah ia mulai berkenalan dengan anggota grup Warkop DKI, Dedi Gumelar (Mi'ing Bagito), Ulfa Dwi Yanti, Akri dan Parto.

Kelompok lawak Seboel ini pun pernah mengalami pergantian anggota. Tejo dan Jejen keluar dari kelompok ini lalu digantikan oleh Akri dan Taufik Savalas. Tak berapa lama pun Taufik memutuskan untuk keluar. Kelompok Seboel lalu dibubarkan. Sejak itu, Eko memutuskan untuk mengenyam pendidikan di Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta. Usai pendidikan, ia bersama Akri dan Parto kembali membentuk sebuah grup lawak bernama Patrio yang kemudian sukses membesarkan namanya di dunia hiburan tanah air.

Saat ketertarikannya terhadap dunia politik muncul, ia mengajukan diri menjadi calon anggota legislatif. Ia mendapatkan nomor urut satu dengan cangkupan daerah pemilihan Jawa Timur 8 yang juga meliputi daerah kelahiran orang tuanya, Kabupaten Nganjuk. Sosoknya yang ramah dan ceria di layar kaca, sedikit banyak telah membantunya dalam mendapatkan suara dari masyarakat wilayah Dapilnya.

Oleh karena itu, kini Eko Patrio berhasil duduk di kursi DPR-RI untuk mengemban tugas dan meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang komedian. Secara terus terang, dia mengaku lebih suka disebut sebagai komedian tapi kinerjanya seperti politikus. Daripada mengaku politikus tapi kinerjanya seperti komedian. Dia berusaha memfokuskan perhatian pada tugas-tugas di Senayan

Bicara soal kehidupan pribadinya, ia menikahi rekan artisnya bernama Viona Rosalina. Kini mereka dianugerahi tiga buah hati.

PENDIDIKAN
  • Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta.
  • SMA Negeri 18 Jakarta.
  • SD Negeri 03 Pagi, Teluk Gong, Jakarta Utara.
KARIR
  • Pelawak.
  • Presenter.
  • Anggota DPR-RI 2009-2014.
PENGHARGAAN
  • Presenter Ngetop versi SCTV Awards, 2005.
  • Juara II Lomba Lawak Nasional RRI-TVRI, 1989.
  • Juara I Lomba Baca Naskah Humor, Bandung.

0 komentar:

Posting Komentar